Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kalian,hai ahlul bait,dan menyucikan kalian suci sesucinya. (Q.S. Al-azhab: 33)

Katakanlah, 'Aku tidak meminta kepadamu sesuatu upah pun atas seruanku kecuali kecintaan kepada keluargaku'.dan siapa mengerjakan kebaikan, akan Kami tambahkan baginya kebaikan atas kebaikannya itu. Sesungguhnya Allah lagi Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri"(Q.S As-Syura:23)

"Sesungguhnya Aku telah tinggalkan dua pusaka berharga untuk kalian ; Kitab Allah dan Itrah, Ahlulbaytku. Selama berpegang pada keduanya, kalian tidak akan terpisah hingga menjumpaiku di Telaga Kausar kelak pada hari kiamat."(H.R. Sahih Muslim,jil7 hal.22;Mustadrak Hakim, Jilid 3,hal.109,147,533 dan kitab-kitab induk yang lain)

Thursday, November 29, 2012

Berubahnya Tanah Karbala Menjadi Darah di Hari Asyura

Irak:
Berubahnya Tanah Karbala Menjadi Darah di Hari Asyura
Photo: Irak:
Berubahnya Tanah Karbala Menjadi Darah di Hari Asyura



Menurut Kantor Berita ABNA, setelah kurang lebih 1400 tahun peristiwa Asyura telah berlalu, namun bagi pecinta Ahlul Bait, serasa baru kemarin sore kejadiannya. Kebangkitan al Husain selalu abadi dalam jiwa-jiwa pecintanya, kesedihan atas kesyahidan Imam Husain masih terus terasa. Di hari-hari bulan Muharram para pecinta al Husain di seluruh dunia menangisi kematian beliau yang teramat tragis, tidak sekedar dibunuh namun kepalanya dipisahkan dari tubuhnya dan diarak untuk dipermalukan.

Ahad (25/11) bertepatan dengan tanggal 10 Muharram 1434 H hari peristiwa terbantainya Imam Husain as segenggam tanah yang diambil dari makam Imam Husain yang diletakkan dalam museum di Karbala tiba-tiba berubah menjadi gumpalan darah.

Peristiwa berubahnya tanah tersebut menjadi darah disaksikan langsung dengan mata kepala sendiri oleh ratusan orang yang kemudian disampaikan secara resmi oleh pengurus Haram al Husain di Karbala dan dimuat dalam situs resmi mereka.

Kejadian berubahnya tanah Karbala menjadi darah bukanlah sesuatu yang baru, kejadian tersebut juga pernah terjadi di masa Rasululllah yang periwayatan kisahnya terdapat dalam kitab mu'tabar Sunni dan Syiah. Suatu ketika malaikat Jibril as mendatangi Rasululllah saw dan memberikan segenggam tanah karbala sembari mengabarkan akan terbantainya Imam Husain cucunya kelak di padang Karbala. Nabi kemudian menangis mendengarkan kabar dari malaikat Jibril as tersebut. Ketika ditanya oleh istrinya, Ummu Salamah ra, Nabi kemudian memberikan tanah Karbala tersebut dan menyatakan, "Simpanlah tanah ini, dan ketika kamu melihat tanah ini berubah menjadi darah, maka ketahuilah cucu saya Husain telah terbunuh di tanah yang bernama Karbala." Kisah ini diriwayatkan diantaranya dalam kitab mustadrak al Hakim dan kitab Tahdzib at Tahdzib karya Ibnu Hajar 'Asqalani.


Menurut Kantor Berita ABNA, setelah kurang lebih 1400 tahun peristiwa Asyura telah berlalu, namun bagi pecinta Ahlul Bait, serasa baru kemarin sore kejadiannya. Kebangkitan al H
usain selalu abadi dalam jiwa-jiwa pecintanya, kesedihan atas kesyahidan Imam Husain masih terus terasa. Di hari-hari bulan Muharram para pecinta al Husain di seluruh dunia menangisi kematian beliau yang teramat tragis, tidak sekedar dibunuh namun kepalanya dipisahkan dari tubuhnya dan diarak untuk dipermalukan.

Ahad (25/11) bertepatan dengan tanggal 10 Muharram 1434 H hari peristiwa terbantainya Imam Husain as segenggam tanah yang diambil dari makam Imam Husain yang diletakkan dalam museum di Karbala tiba-tiba berubah menjadi gumpalan darah.

Peristiwa berubahnya tanah tersebut menjadi darah disaksikan langsung dengan mata kepala sendiri oleh ratusan orang yang kemudian disampaikan secara resmi oleh pengurus Haram al Husain di Karbala dan dimuat dalam situs resmi mereka.

Kejadian berubahnya tanah Karbala menjadi darah bukanlah sesuatu yang baru, kejadian tersebut juga pernah terjadi di masa Rasululllah yang periwayatan kisahnya terdapat dalam kitab mu'tabar Sunni dan Syiah. Suatu ketika malaikat Jibril as mendatangi Rasululllah saw dan memberikan segenggam tanah karbala sembari mengabarkan akan terbantainya Imam Husain cucunya kelak di padang Karbala. Nabi kemudian menangis mendengarkan kabar dari malaikat Jibril as tersebut. Ketika ditanya oleh istrinya, Ummu Salamah ra, Nabi kemudian memberikan tanah Karbala tersebut dan menyatakan, "Simpanlah tanah ini, dan ketika kamu melihat tanah ini berubah menjadi darah, maka ketahuilah cucu saya Husain telah terbunuh di tanah yang bernama Karbala." Kisah ini diriwayatkan diantaranya dalam kitab mustadrak al Hakim dan kitab Tahdzib at Tahdzib karya Ibnu Hajar 'Asqalani.

No comments:

Post a Comment