Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kalian,hai ahlul bait,dan menyucikan kalian suci sesucinya. (Q.S. Al-azhab: 33)

Katakanlah, 'Aku tidak meminta kepadamu sesuatu upah pun atas seruanku kecuali kecintaan kepada keluargaku'.dan siapa mengerjakan kebaikan, akan Kami tambahkan baginya kebaikan atas kebaikannya itu. Sesungguhnya Allah lagi Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri"(Q.S As-Syura:23)

"Sesungguhnya Aku telah tinggalkan dua pusaka berharga untuk kalian ; Kitab Allah dan Itrah, Ahlulbaytku. Selama berpegang pada keduanya, kalian tidak akan terpisah hingga menjumpaiku di Telaga Kausar kelak pada hari kiamat."(H.R. Sahih Muslim,jil7 hal.22;Mustadrak Hakim, Jilid 3,hal.109,147,533 dan kitab-kitab induk yang lain)

Saturday, June 25, 2011

Taqiyyah dan Falsafahnya

Mazhab Ahlulbait meyakini bahawa jika seseorang berada ditengah-tengah lingkungan orang-orang fanatik, kersa kepala dan tidak boleh diajak bicarasecara rasional ,maka dalam situasi seperti ini ia harus menyembunyikan akidahnya atau disebut taqiyyah, yang berlandasklan pada dua ayat Al-Qur'an :

 Dan seorang mukmin dari keluarga Fir'aun yang menyembunyikan imannya berkata" Apakah kalian akan membunuh seseorang yang berkata Allah adalah tuhanku padahal dia telah membawa kalian kebenaran-kebenaran dari tuhan kalian ?"(Q.S.al-Mukmin:28)


 Orang-Orang Yang beriman tidak boleh menjadikan orang -orang kafir sebagagai pemimpin mereka  dengan meninggalkan orang beriman. Barangsiapa melakukan itu, maka putus hubungannya dengan Allah kecuali jika  ada sesuatu yang kamu takuti dari mereka(QS: Ali 'Imran:28)

Nmaun demikian, pada beberapa keadaan , taqiyyah haram hukumnya iaitu ketika dasar agama, Islam, Al-Qur'an, atau tatanan Islam dalam bahaya. Dalam situasi seperti ini, seseorang harus menampakkan akidahnya  meskipun nyawa sebagai taruhannya. Sebab itulah Ahlulbait meyakini Kebanngkita Imam Hussain as di Karbala hingga syahid beliau dalam peristiwa Asyura merupakan perwujudan dari tujuan mulia itu.-buku Mazhab Cinta

Sujud Atas Tanah

Mazhab Ahlulbait meyakini bahwa ketika seseorang sujud dalam solat ia harus melakukannya dengan meletakkan dahinya di atas tanah atau segala sesuatu yang merupakan bagian dari bumi . Dasar hukumnya ialah hadis Rasulullah saw yang mengatakan :
  " Bumi dijadikan untukku sebagai masjid(tempat sujud) dan pensuci." Sahih Bukhari, dari Jaabir ibn Abdillah , bab Tayammum dengan Permukaan Tanah, dan hadis-hadis lainnya.

Oleh sebab itu lebih mudah bagi pengikut Ahlulbait yang embawa kepingan tanah keringyang disebut turbah untuk digunakan bila sujud dalam solotdan tidak digunakan selain dari itu.-Buku Mazhab Cinta